BEKASI. Timbunan sampah dengan baunya yang khas bukan lagi hanya menimbulkan masalah namun dibalik itu semua dengan sentuhan teknologi sampah dapat menjadi sumber energi. Menteri ESDM didampingi Pejabat Eselon I dan II lingkungan KESDM serta Direktur Utama PT PLN (Persero) pagi ini mengunjungi Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) DKI Jakarta di Bantar Gebang, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat untuk melihat secara langsung proses pemanfataan sampah menjadi energi. Selasa (3/8)
TPST Bantar Gebang merupakan tempat pembuangan sampah masyarakat Jakarta dan sekitarnya. Sebelumnya bernama Tempat Pembuangan Akhir (TPA) setelah terjadi pemanfaatan sampah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis tempat ini berubah namanya menjadi TPST Bantar Gebang. Transformasi tersebut menurut Menteri ESDM sangat membanggakan.
” Saya yakin, semua yang hadir disini, para guru, dosen dan orang tua akan bercerita, di Indonesia masalah sudah diubah menjadi energi, itu sesuatu yang membanggakan, malah saya berpikir lebih jauh untuk menjadikan tempat ini menjadi lokasi wisata”, ujar Menteri.
TPST Bantar Gebang menampung tidak kurang 4.500 ton sampah per hari, limbah tersebut sebagian besar merupakan sampah organik dengan menerapkan teknologi pirolisis dan Galfad dapat diubah menjadi sumber energi listrik. Pirolisis merupakan pembakaran hampa udara yang tidak menyisakan sedikitpun emisi sehingga ramah lingkungan.
Proses konversi sampah menjadi energi di TPST Bantar Gebang, Bekasi diperkirakan dapat menghasilkan energi listrik mencapai 26 MW. Pada tahun ini direncanakan akan dipasang 10 unit Gas-Engine yang akan menghasilkan listrik sebesar 10 MW. (SF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar